Setelah dua hari berturut-turut diberi kesempatan untuk membuat teh manis dan Milo sendiri, sepertinya ada yang ketagihan nguprek-nguprek sendiri lagi. Pulang berenang di siang hari yang panas, Adek mengungkapkan keinginannya untuk membuat teh manis sendiri lagi, tetapi kali ini pakai es katanya.
Kalau kemarin-kemarin saya siaga dengan jarak 30 cm di belakangnya (siap-siap nangkep toples gula atau gelas yang jatuh 😬), sekarang saya mengamati dari balik meja saja.
1. Ambil gelas dulu, ah....
2. Pilih tuangin gula duluan ah karena aku seneng nyicip gula. Buka toples sendiri? Cingcay lah sekarang...
3. Sekarang udah pede ambil gulanya ga seiprit-iprit lagi.
4. Whoops, agak kebanyakan. Aku masih belajar ngira-ngira gulanya harus segimana...
5. Buka bungkus tehnya.
6. Wah kertas tehnya robek waktu aku ambil dari bungkusnya, gak apa-apa masih bisa dipegang talinya. (Mama pun menahan diri ga komentar)
7. Eh, lap dulu deh mejanya, ada gula yang berceceran. (Tanpa perlu disuruh, tisunya dia buang sendiri ke tempat sampah)
8. Ambil air panas dulu... aku udah berani sekarang. (Bagian ini Mama masih ngawasin dari deket)
9. Karena aku pengen es teh manis, jadi ditambahin es sambil dikasitahu Mama kalau udah cukup esnya.
10. Aduk-aduk sambil mikir temennya minum teh itu cemilan apa ya yang enak...
11. Waktu gelasnya dipegang, ternyata belum dingin Ma, jadi aku tambahin lagi ya esnya. (Kali ini Mama diemin sampai esnya habis dipindahin ke gelas semua 😅.
Demikian langkah-langkah membuat es teh manis ala Adek. Kali ini saya lebih melonggarkan pengawasan dan mengurangi banyak instruksi karena dia mulai hapal langkah-langkahnya. Hanya bagian seduh air panas saja karena masih berbahaya. Benar saja, ketika air panasnya baru saja dituang, tehnya sudah dia angkat lagi padahal belum lama dicelup. Lalu kantong teh yang baru terendam air panas itu dia pegang 😥 kemudian reflek dia lepas lagi. Alhamdulillah tidak apa-apa, hanya "rasanya panas" katanya.












Tidak ada komentar:
Posting Komentar