Sabtu, 06 April 2019

[Bunsay-Komunikasi Produktif] Medan Perang Mama

Game Level 1 - Komunikasi Produktif - Hari 10

Di postingan kali ini mungkin saya akan lebih banyak bercerita tentang diri saya sendiri - walaupun tetap berkaitan dengan komunikasi produktif saya dengan Kakak.

Bagi saya dan mungkin semua ibu-ibu di muka bumi ini, akhir pekan sama melelahkannya dengan hari-hari kerja. Setiap Sabtu pagi, saya harus mengantar Kakak dan Adik berenang (kalau sedang tidak haid, saya ikut berenang juga). Membangunkan anak-anak bukan hal yang sulit, apalagi Kakak terbiasa bangun Subuh walaupun libur. Menyuruh mereka (termasuk suami) bersiap-siap pergi adalah medan perang pertama saya di hari Sabtu 😅.
"Kakak, Adik, siap-siap ya kita berangkat berenang jam 8."
Alhamdulillah ada Mbak yang sigap membantu menyiapkan anak-anak, kali ini tidak ada drama harus naikin oktaf.

Eh tapi, sang suami masih aja tidur waktu saya lihat ke kamar.
"Hun, ayo udah jam 8."
"Kalian berangkat aja dulu sekarang"

😓😓😓😓

Saya bete berat deh. Kalau soal kemampuan sih saya mampu aja antar anak-anak sendiri, tapi kan kalau libur gini pengennya berangkat lengkap yah.

"Maksudnya gimana?"
"Kamu berangkat dulu bawa mobil sama anak-anak. Nanti aku nyusul ke sana."
Saya gak bisa nahan untuk gak ngomong ketus (😭😭), "Ya udah kunci mobil sama STNK mana?"

Gagal komunikasi produktif deh.

💖💖💖💖💖

Tahu dong rasanya habis berenang itu enaknya tidur, tetapi mulai pekan ini Kakak ada les piano di siang harinya. Jadi tidur siang harus saya coret dari jadwal Sabtu. Mood dari pagi yang udah gak enak dikombinasikan dengan rasa ngantuk dan lelah, wow kalau disenggol bisa jadi Tiger Mama nih. Tapi kegagalan komprod pagi tadi memacu saya untuk mencegah kegagalan-kegagalan lain, setidaknya untuk hari ini.

Waktunya Sholat Ashar, seperti biasa saya bertugas sebagai alarm yang berbunyi untuk mengingatkan Kakak.

"Kak, udah waktunya Sholat Ashar, jangan lupa sholat ya."

"Iya, Ma."

Tapi Kakak tetap ga beranjak dari kamarnya.

5 menit kemudian.

"Kakak, mau sholat jam berapa?" TETAP MENJAGA INTONASI JANGAN SAMPAI NAIK.

"Iya, Ma bentar lagi."

5 menit kemudian, alhamdulillah Kakak bergerak juga ke kamar mandi untuk berwudhu. One victory for today!

Setelah sholat, waktunya mandi sore. Sudah mendekat ke kamar mandi dan lepas baju, Kakak main-main dulu dengan melempar-lempar baju kotornya 🙎.
"Lihat, Dek! Kakak bisa nangkep bajunya dong."

Saya tepok jidat aja deh. Oke, biarin dulu main bentar. 1 menit, 2 menit, kok belum selesai juga.
"Kakak kapan mau mandinya?" MASIH MENJAGA INTONASI DI OKTAF PERTAMA.

"Iya, iya, Ma." Setelah lempar tangkap dua kali, baru masuk kamar mandi. Bebas lah kak, bebaaaas.

Selesai mandi, eh ternyata dia lupa bawa handuknya ke dalam kamar mandi, jadi dengan kondisi badan basah dia jalan ke jemuran handuk. Selain badannya yang basah, tentunya keset kering dan lantai kamar saya jadi basah juga dong. Padahal di dalam kamar mandi ada juga keset khusus yang daya serap airnya tinggi, tapi dilewat sama dia.

Ingat, Mama, gak usah marah-marah. FOKUS PADA MASA DEPAN, BUKAN MASA LALU.

"Kakak, nanti ingat bawa handuknya dulu sebelum mandi. Terus kalau udah selesai mandi, keringin dulu kakinya di keset yang dalam kamar mandi supaya keset luar ini gak basah. Keset yang ini gak nyerep air soalnya." TETEP JAGA INTONASI.

"Oke, Ma." Dih, pendek amat jawabnya 😹.

Setelah itu, saya amazed sama diri sendiri. Wow ternyata saya bisa juga mengurangi frekuensi ngomel-ngomel dengan cobaan-cobaan penguji kesabaran yang datang beruntun selama satu hari ini 😬. Di medan perang ini, saya berperang dengan nafsu amarah diri sendiri yang seringkali tidak terkontrol. Walaupun belum 100% berhasil, boleh lah saya beri apresiasi diri saya sendiri yang merasa sudah ada perkembangan positif sejak masuk Kelas Bunsay 👏👏👏.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar