Game Level 1 Kelas Bunda Sayang ini memberikan manfaat sekaligus tantangan bagi saya. Manfaatnya, tentu ilmu mengenai komunikasi produktif jadi "dipaksa" untuk diaplikasikan sebagai setoran tugas.
Hambatannya? Oh, ada juga dong.
- Waktu. Sok sibuk ya kesannya 😁. Saya ini bukan orang yang disiplin soal waktu. Dengan pekerjaan publik, kegiatan komunitas, dan suami serta dua anak yang harus diurus saja rasanya saya jumpalitan tiap hari. Lalu sekarang ditambah lagi harus menulis tugas tiap hari. Oh ya, ditambah lagi di level ini saya jadi koordinator bulanan.
- Kehabisan ide. Saya kadang bingung untuk mempraktekkan poin komprod gimana ya caranya? Gimana cara memancing anak supaya merespon komprod saya?
Jika saya berpikir 10 hari tantangan itu sebagai tugas untuk lulus Bunsay, tentunya akan terasa berat dan yang komprod saya lakukan akan sekedarnya saja. Tapi dikembalikan lagi ke niat awal masuk kelas Bunsay, saya kan ingin meningkatkan kualitas diri saya sebagai istri dan ibu. Dengan meluruskan niat, dengan sendirinya solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan di atas muncul:
- Taat kandang waktu. Sebelumnya saya gak pernah bikin-bikin kandang waktu. Tapi ketika di prabunsay saya disuruh membuat jadwal harian, saya coba untuk mempraktekkannya ketika Game Tantangan dimulai. Eh ternyata memang jadi lebih tertangani semuanya. Pekerjaan publik saya tidak terganggu; interaksi saya dengan keluarga juga tidak terganggu, kan memang inspirasi komprodnya datang dari situ. Setelah anak-anak tidur, barulah saya membuka laptop, mengerjakan dan menyetor tugas lalu menyelesaikan pekerjaan korlan. Mencicil tiap hari sangat membantu saya, karena paling saya hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk menyelesaikan tugas tantangan maupun korlan.
- Biarkan komunikasi produktifnya mengalir. Gak perlu pake rencana atau skenario, tiap hari saya pasti komunikasi dengan keluarga, dan pasti ada praktek komprod di dalamnya. Walaupun pada akhirnya poin komprod yang saya lakukan itu-itu saja, ya artinya itu memang poin yang butuh improvement paling banyak. Contohnya untuk kasus saya, MENJAGA INTONASI RAMAH. Sering kebablasan hehehe... Mungkin orang lain kalau baca 17 hari tantangan yang saya lakukan akan bosan, tapi saya niatkan memang untuk mempraktekkan dan mendokumentasikan --> lalu menjadi habit.
Alhamdulillah dengan konsistensi selama 17 hari menaati kandang waktu, sekarang saya sudah terbiasa dengan ritmenya, dan Insya Allah siap menerima tantangan di level-level selanjutnya. Yosh!
Saya belum menemukan hal yang perlu ditingkatkan untuk menghadapi level selanjutnya, tetapi yang jelas hal-hal yang harus dijaga adalah SEMANGAT dan KONSISTENSI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar