Kamis, 28 Maret 2019

[Bunsay-Komunikasi Produktif] Cerita Kakak

Game Level 1 : Komunikasi Produktif - Hari 1

Bismillah...

Alhamdulillah datang juga momen tantangan Kelas Bunda Sayang yang pertama, yaitu tentang Komunikasi Produktif. Untuk Game Level 1 ini, saya memilih si anak sulung, Kakak Ey (7th), sebagai partner latihan 😁.

Saya mulai dengan salah satu poin Komunikasi Produktif yang paling mudah, yaitu:

Observasi, bukan Interogasi

Mengapa mudah? Karena selama ini memang mudah memancing Kakak Ey untuk cerita pengalaman atau perasaannya tanpa harus mencecar atau menginterogasi. Faktor anak perempuan kali ya, hehe...

Menanti cerita kakak tentang kegiatannya di sekolah sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Dari awal sih saya memang tidak pernah bertanya "kakak belajar apa tadi?", "kakak ada PR apa?" (karena emang belum dikasi PR). Karena saya biasanya baru sampai rumah beberapa jam setelah kakak pulang sekolah, observasi dari ekspresi tentunya sulit karena mungkin saat itu moodnya sudah berbeda dari saat baru sampai di rumah. 

Biasanya saya memulai dengan bertanya, "Apa yang seru tadi di sekolah, Kak?". Walaupun bentuknya pertanyaan, Kakak tidak merasa diinterogasi karena dia malah semangat untuk mengingat-ingat dan menceritakan kejadian serunya di sekolah. 

Seperti biasa, kemarin saya menanyakan ada kejadian seru apa di sekolahnya. Dari satu pertanyaan langsung mengalir beberapa topik cerita:

"Tadi Physical Educationnya susah banget, sikap lilin sama bridge, kakinya harus lurus."
"Tadi temen kakak tuh ada yang iseng, suka pura-pura marahin. Aku sebel."
"Table aku sekarang berubah mah, sekarang aku jadi sebelahan sama teman yang iseng itu. Tapi aku jarang ngobrol sama dia, ngobrol sama Aisha aja."
"Anak boys tuh ngobrol mulu kalau ustadzah lagi ngajarin, jadi ditegur sama ustadzah."

Di hari lain, pernah dia membawa hasil crafting bantal kecil dari sekolah.
"Kakak buat ini sendiri?"

"Iya aku tadi belajar jahit. Aku udah bisa loh mah. Aku mau dong menjahit lagi di rumah."

"Wah kakak bisa masukin benangnya ke dalam jarum?"

"Dibantu sama ustadzah, kalau masukin benang aku belum bisa. Susah."

"Oooooh, oke nanti mama bantu dulu masukin benangnya kalau kakak kesusahan."

Terus lanjut jaitin kaki bonekanya yang udah robek 😁. Hasil jahitan masih miring-miring, tapi dia bangga banget bisa benerin bonekanya. 


Karena informasi topik pelajaran rutin saya terima tiap pekan dari gurunya, dan kakak juga masih kelas 2, jadi saya belum banyak concern menanyakan progress akademisnya. Saya lebih tertarik mendengar cerita interaksinya dengan teman-teman, konflik yang dia hadapi dan caranya menyelesaikan, dan tentunya perasaannya sepulang dari sekolah.  Alhamdulillah, dari hari pertama sekolah hingga sekarang kelas 2 SD, kakak selalu antusias menceritakan segala cerita senang, sedih, sampai ngeselin 😀. Semoga sampai ABG dan dewasa nanti juga cerita terus sama Mama ya kak.

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar