Bismillah,
Alhamdulillah Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional sampai ke minggu ke-6 dan saatnya mengerjakan NHW #6. Sesuai judul di atas, NHW #6 ini menggiring kita untuk belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Ini tugas yang tepat banget untuk saya, karena selama ini me-manage diri sendiri pun masih berantakan *self-toyor.
Alhamdulillah lagi, berbeda dengan tugas NHW #5 minggu lalu, kali ini kami diberi beberapa tahapan untuk diikuti. Kalau udah begini malu dooong NHW #6-nya gak selesai 😆.
Tahap 1: Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
Sempat ada kebingungan mengenai definisi soal "aktivitas" dan "penting". Saya sampai buka kamus dulu :D. Jadi, menurut KBBI:
Aktivitas paling penting:
aktivitas/ak·ti·vi·tas/ n 1 keaktifan; kegiatan; 2 kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan;
penting1/pen·ting/ a 1 utama; pokok: perkara --; 2 sangat berharga (berguna): pelajaran itu -- bagi anak-anak; 3 mempunyai posisi yang menentukan (dalam pemerintahan, perusahaan, dan sebagainya seperti pejabat atau direktur): dia orang -- di negaranya;Jadi dalam konteks saya sebagai istri dan ibu di rumah, saya simpulkan aktivitas penting itu kegiatan/pekerjaan aktif utama/pokok yang sangat berguna yang dilaksanakan oleh tiap anggota keluarga dalam satu rumah. Penting untuk siapa? Saya memutuskan untuk membahas aktivitas yang penting bagi saya dan keluarga saya.
Aktivitas paling penting:
1. Beribadah untuk Allah Subhana wa ta'ala, meliputi sholat, tadarus, dzikir, belajar ilmu agama
2. Membersamai keluarga, seperti bermain bersama dan mengobrol
3. Bekerja di ranah publik, karena ini aktivitas saya setiap hari kerja
Aktivitas paling tidak penting, tapi saya butuh untuk refreshing setelah bekerja dan mengurus keluarga:
1. Membuka media sosial hanya untuk ngepoin orang atau olshop 👀
2. Membersamai keluarga, seperti bermain bersama dan mengobrol
3. Bekerja di ranah publik, karena ini aktivitas saya setiap hari kerja
Aktivitas paling tidak penting, tapi saya butuh untuk refreshing setelah bekerja dan mengurus keluarga:
1. Membuka media sosial hanya untuk ngepoin orang atau olshop 👀
2. Main game (hehe)
3. Nonton netflix (sungguh godaan terbesar kalau anak-anak udah tidur)
Tahap 2: Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Sebelum ada pertanyaan ini di NHW, saya gak pernah (atau mau?) ngitung-ngitung dalam sehari lebih banyak aktivitas penting atau ga penting yang saya lakukan. Jangan-jangan aktivitas gak pentingnya yang mendominasi 😢😢😢. Jadi pertanyaan ini baru bisa saya jawab besok karena besok baru mau ngitungnya 😆.
Tahap 3: Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda
Di NHW sebelumnya, saya memutuskan bahwa peran hidup saya yaitu menjadi pengajar tahsin. Aktivitas penting yang berkaitan dengan peran tersebut adalah aktivitas 1 dan 2. Aktivitas 1, belajar ilmu agama dan belajar tahsin yang sudah saya lakukan selama ini. Aktivitas 2, membersamai anak salah satunya dengan mengajarkan kakak membaca Iqra.
Tahap 4: Kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time
Aktivitas rutin yang selama ini saya lakukan menurut saya adalah aktivitas penting yang saya lakukan sebelum dan sesudah bekerja di ranah publik: solat, mengaji, mengurus diri sendiri (mandi, makan, dandan), mempersiapkan kakak sekolah sekalian membersamainya sebelum saya juga pergi ke kantor, belanja mingguan, dll. Alhamdulillah saya memiliki support system yang bisa saya delegasikan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jadi kandang waktu versi saya sebagai berikut:
Weekday
04.30-07.30 Aktivitas rutin
07.30-17.00 Aktivitas di ranah publik
17.00-18.30 AKtivitas rutin
18.30-21.00 Aktivitas dinamis
Weekend
05.00-08.00 Aktivitas rutin
08.00-17.00 Aktivitas dinamis
17.00-18.30 Aktivitas rutin
18.30-21.00 Aktivitas dinamis
Tahap 5: Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan
Setelah membuat "kandang waktu" antara aktivitas rutin dan aktivitas dinamis, kami disuruh menurunkannya menjadi jadwal harian. Karena saya mem-breakdown kandang waktu di weekday dan weekend, jadi jadwal harian juga saya bedakan antara weekday dan weekend.
Weekday
04.30-05.30 Solat Subuh dan mandi pagi
05.30-06.00 Membangunkan dan mendampingi kakak sarapan pagi
06.00-06.30 Kakak pergi sekolah, saya mulai berganti baju dan dandan.
Jika adik sudah bangun, sambil mengobrol dengan adik atau menemaninya sarapan
06.30-07.30 Perjalanan ke kantor di Jakarta
07.30-16.00 Bekerja di ranah publik, diseling kelas online belajar Tauhid
16.00-17.00 Perjalanan pulang ke Serpong
17.00-18.30 Mandi sore, solat Maghrib, dan makan malam
18.30-21.00 Membersamai kakak dan adik dengan macam-macam aktivitas (baca Iqro, baca
buku, menonton televisi, bermain peran)
21.00-04.30 Solat Isya, Tidur
Weekend
05.00-07.00 Solat Subuh, menunggu anak-anak bangun
07.00-08.00 Menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, belanja mingguan
08.00-10.00 Belajar tahsin
10.00-11.00 Menemani kakak bermain futsal
11.00-13.00 Istirahat, solat Dzuhur, makan siang
13.00-17.00 Aktivitas dinamis bersama keluarga (bermain di rumah atau ke luar rumah)
17.00-18.30 Mandi sore, solat Maghrib, dan makan malam
18.30-21.00 Membersamai kakak dan adik dengan macam-macam aktivitas (baca Iqro, baca
buku, menonton televisi, bermain peran)
21.00-04.30 Solat Isya, Tidur
Tahap 6: Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
Mari kita lihat apakah jadwal di atas bisa ditepati secara konsisten. Kalau tidak, artinya saya harus merevisi. Kalau bisa, lanjutkan sampai dengan tiga bulan.
-Karlina-
3. Nonton netflix (sungguh godaan terbesar kalau anak-anak udah tidur)
Tahap 2: Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Sebelum ada pertanyaan ini di NHW, saya gak pernah (atau mau?) ngitung-ngitung dalam sehari lebih banyak aktivitas penting atau ga penting yang saya lakukan. Jangan-jangan aktivitas gak pentingnya yang mendominasi 😢😢😢. Jadi pertanyaan ini baru bisa saya jawab besok karena besok baru mau ngitungnya 😆.
Tahap 3: Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda
Di NHW sebelumnya, saya memutuskan bahwa peran hidup saya yaitu menjadi pengajar tahsin. Aktivitas penting yang berkaitan dengan peran tersebut adalah aktivitas 1 dan 2. Aktivitas 1, belajar ilmu agama dan belajar tahsin yang sudah saya lakukan selama ini. Aktivitas 2, membersamai anak salah satunya dengan mengajarkan kakak membaca Iqra.
Tahap 4: Kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time
Aktivitas rutin yang selama ini saya lakukan menurut saya adalah aktivitas penting yang saya lakukan sebelum dan sesudah bekerja di ranah publik: solat, mengaji, mengurus diri sendiri (mandi, makan, dandan), mempersiapkan kakak sekolah sekalian membersamainya sebelum saya juga pergi ke kantor, belanja mingguan, dll. Alhamdulillah saya memiliki support system yang bisa saya delegasikan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jadi kandang waktu versi saya sebagai berikut:
Weekday
04.30-07.30 Aktivitas rutin
07.30-17.00 Aktivitas di ranah publik
17.00-18.30 AKtivitas rutin
18.30-21.00 Aktivitas dinamis
Weekend
05.00-08.00 Aktivitas rutin
08.00-17.00 Aktivitas dinamis
17.00-18.30 Aktivitas rutin
18.30-21.00 Aktivitas dinamis
Tahap 5: Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan
Setelah membuat "kandang waktu" antara aktivitas rutin dan aktivitas dinamis, kami disuruh menurunkannya menjadi jadwal harian. Karena saya mem-breakdown kandang waktu di weekday dan weekend, jadi jadwal harian juga saya bedakan antara weekday dan weekend.
Weekday
04.30-05.30 Solat Subuh dan mandi pagi
05.30-06.00 Membangunkan dan mendampingi kakak sarapan pagi
06.00-06.30 Kakak pergi sekolah, saya mulai berganti baju dan dandan.
Jika adik sudah bangun, sambil mengobrol dengan adik atau menemaninya sarapan
06.30-07.30 Perjalanan ke kantor di Jakarta
07.30-16.00 Bekerja di ranah publik, diseling kelas online belajar Tauhid
16.00-17.00 Perjalanan pulang ke Serpong
17.00-18.30 Mandi sore, solat Maghrib, dan makan malam
18.30-21.00 Membersamai kakak dan adik dengan macam-macam aktivitas (baca Iqro, baca
buku, menonton televisi, bermain peran)
21.00-04.30 Solat Isya, Tidur
Weekend
05.00-07.00 Solat Subuh, menunggu anak-anak bangun
07.00-08.00 Menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, belanja mingguan
08.00-10.00 Belajar tahsin
10.00-11.00 Menemani kakak bermain futsal
11.00-13.00 Istirahat, solat Dzuhur, makan siang
13.00-17.00 Aktivitas dinamis bersama keluarga (bermain di rumah atau ke luar rumah)
17.00-18.30 Mandi sore, solat Maghrib, dan makan malam
18.30-21.00 Membersamai kakak dan adik dengan macam-macam aktivitas (baca Iqro, baca
buku, menonton televisi, bermain peran)
21.00-04.30 Solat Isya, Tidur
Mari kita lihat apakah jadwal di atas bisa ditepati secara konsisten. Kalau tidak, artinya saya harus merevisi. Kalau bisa, lanjutkan sampai dengan tiga bulan.
-Karlina-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar